
Surabaya. Kharismaonline.co.id – Satresnarkoba Polrestabes surabaya tembak mati dua pengedar sabu-sabu, sebelumnya petugas kepolisian tersebut sempat terkelabui oleh pelaku pada saat dilakukan penangkapan. Pelaku tersebut diduga mengetahui langkah petugas pada saat akan mau ditangkap.
Kombes Sandi Nugroho, Kapolrestabes Surabaya mengatakan kedua pelaku merupakan jaringan Sokobanah yang mendapatkan barang dari Malaysia, mereka bertugas mengirimkan sabu dari Batam menuju Surabaya, sabu tersebut setelah tiba akan diedarkan ke wilayah Jawa Timur. Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Sandi Nugroho menunjukan barang bukti pascapenembakan dua pengedar sabu jaringan internasional di markas polrestabes surabaya.
“Ini dimulai dari pengembangan kasus 18 November lalu, yang diungkap sebanyak tujuh kilogram, Dari jaringan itu kami melakukan pengembangan dan diketahui ada pengiriman lagi”, Kata Sandi saat didepan kamar mayat RSUD dr Soetomo Surabaya, Senin (2/12/2019).
Salah satu kelompok yang berhasil diketahui yakni kelompok yang telah ditembak mati tersebut, Keduanya bernama Deni Saipul Anwar (26), Warga Malang dan Tony Ganda Wijaya (34), Warga Sidoarjo. Petugas yang mengetahui adanya pengiriman sabu seberat 10 kilogram dari Malaysia akhirnya melakukan penyelidikan. Hasil penyelidikan diketahui barang haram 10 kilogram itu dikirim oleh lima kelompok.
“Kami segera menindak lanjuti dan tim Satresnarkoba langsung berangkat menuju Jakarta. Hasil pengembangan kedua pelaku tengah mengirimkan barang dari Semarang menuju Surabaya”, Ujarnya.
“Mereka melakukan pertemuan di daerah Sukomanunggal, Surabaya untuk melakukan transaksi di depan sebuah hotel, Karena mengetahuinya akhirnya pelaku ini mencoba melawan petugas yang akan menangkap mereka”, Lanjutnya.
Setelah diketahui kedua pelaku tiba di Surabaya para petugas mencoba mengelabuinya dengan berpura-pura menjadi pembeli, namun penyamaran ini diketahui, Petugas yang akan menangkap pun sempat mendapat serangan dari kedua pelaku, saat melawan petugas, dua pelaku tersebut akhirnya terpaksa diberikan tindakan tegas dengan ditembak mati. Menurut Sandi tindakan yang dilakukan oleh petugas ini sudah sesuai dengan SOP.
“Kedua pelaku DS dan TG ditembak dan meninggal dunia ketika hendak dibawa ke rumah sakit. Polrestabes Surabaya tidak akan sungkan melakukan tindakan tegas terukur pada pelaku narkoba, bagi para jaringan di Surabaya dan berani masuk di Surabaya”, Ucapnya.
Diakuinya, pengedar narkoba tak henti-hentinya mengganti modus mereka saat melakukan pengiriman agar tak diketahui jejaknya oleh aparat kepolisian. Kasat Resnarkoba Polrestabes Surabaya Kompol Memo Ardian menjelaskan, jaringan kelompok ini belajar dari pengalaman kasus-kasus narkoba lainnya yang sudah diungkap kepolisian, selain itu, model pengemasan yang dibuat juga sangat variatif. Mereka menyembunyikan sabu tersebut di dalam mainan sepeda anak-anak.
“Ada yang pakai jalur udara, laut, kemudian jalur darat. Ini sangat bervariasi. Ini sudah ketahuan, nggak tahu ya nanti akan pakai modus seperti apa lagi untuk mengelabui petugas”, jelasnya di RSUD dr Soetomo Surabaya.
“Kami geledah yang terlihat mencurigakan dan menemukan sabu seberat tiga ons di dalam kardus itu. Modus-modus seperti ini sering ditemui”, Tambahnya.
Tersangka lain yang juga ditangkap sebelum dua pengedar yang ditembak mati, yakni Dwi Purwanto (46) juga menyembunyikan sabu dalam kardus handphone. Namun, hal itu juga diketahui oleh kepolisian, Menurut Memo, modus-modus yang dilakukan oleh para pelaku pengedar ataupun kurir narkoba selalu berkembang. Mereka akan memperbarui atau mencari cara lain saat modus yang lama sudah diungkap oleh aparat kepolisian.(Sum)