SIDOARJO, Kharismanews.id – Ketua LSM Barisan Patriot Peduli Indonesia ( BPPI ) Khoirul Soleh,SH datang ke Mapolresta Sidoarjo beserta Anggota dan di dampingi perwakilan user dari penjualan tanah kavling di desa Bangsri kecamatan Sukodono yang notabene “Jual Tanah Tanpa Riba” Oleh PT.Indo Tata Pradata yang letak Kantornya dimasangan kulon,Selasa,18/1/2022.
Awal terjadinya penjualan tanah kavling di bangsri.
Yang pertama memang langsung dari laporan atau aduan masyarakat. Kebetulan yang hadir memang yang bersangkutan langsung atau user korban dari PT. Indo tata padata itu sendiri.
Yang pertama memang tanah itu lokasinya di desa Bangsri. Ketika kita kroscek ke balai desa setempat yang wilayah kepala desa memang kepemilikan tanah atas nama PT. Indo tata pradata itu tidak ada.
Jadi kita memberikan laporan ini ke Polres bahwasanya tanah yang di jual itu adalah tanah fiktif atau tanah bodong.
Yang melapor ke Lembaga kita LSM DPD itu kurang lebih 12. Tetapi kemarin itu sempat ada dari group 2 , yang lain itu kurang lebih masih antara 15 – 10 , tetapi itu masih kita pending karena kita minta data data yang lengkap.
Kerugian di tafsir semua user dari 12 orang ini mencapai 1 Milyar. Untuk kerugian pembayaran sudah masuk, karena rata rata ada yang cash , dan ada yang bayar sudah hampir separuh.
Keterangan dari user sebagai korban penipuan pt tersebut,
Awal mula saya boking adalah pertama kali kita dapat brosur, kemudian sesuai dengan perhitungan atau kalkulasi kita kok cocok, akhirnya kita cari lebih lanjut informasi nya itu via online di market place di OLX Sidoarjo.
Kemudian kita lihat lokasinya koq kita cocok, lokasi nya di tengah kota yaitu di Sukodono kemudian posisinya tepat sesuai yang kita inginkan akhirnya kita japri sales-nya atau marketing nya. Jadi langsung kita hubungi marketing nya.
Dari kita terima brosur kita chek di OLX itu kurang lebih 1 Minggu. Kemudian 1 Minggu berikutnya kita hubungi beda desa sales-nya, jadi janjiannya lebih mudah. Selang itu di hubungi 1 sampai 2 hari , hari ke 3 nya kami check lokasi tempat dan di kasih tahu lokasinya di Sukodono , akhirnya waktu itu saya lihat ad umbul umbul atau spanduk dan waktu itu kita juga mau di arahkan ke desa , atau ke kepala desa nya. Tetapi pada waktu itu sales-nya ada kepentingan lain , akhirnya kita tidak jadi.
Dan kita sudah tahu lokasinya siangnya sekitar pukul 11.00 wib kita langsung ke kantor nya. Kantor nya pada waktu itu berlokasi di mandiri residence Sukodono.
Setelah itu saya check seluruh kelengkapan dokumennya baik itu legal PT nya , kepengurusan nya , legal ke Kemenkumham nya itu semua dokumen lengkap dan saya juga punya file foto nya. Setelah itu saya check juga di link kemenkumham nya untuk memastikan PT nya itu. Semua saya check, dan saya juga sempat punya teman yang istilahnya mengerti legalitas perusahaan seperti itu. Kemudian di check kembali minta rekomendasi.
Hari berikutnya dapat info kalau PT nya itu valid.
Tetapi saat itu saya memutuskan tidak langsung , selang 3/ 4 hari saya masih belum ada minat, tetapi istri yang berminat dan rencana pembelian itu saya namakan atas nama istri pak. Kemudian 3/4 hari kita menghubungi sales-nya dengan inisial E , setelah deal kami melakukan DP sebesar 21.750.000 , dari harga kisaran 150.000.000 di kantor yang di Sukodono.
Yang membuat saya tertarik salah satunya adalah konsep yaitu syariah , dan pembayaran tidak memberatkan kami dengan asumsi 150 juta, kemudian dengan DP. Yang menurut kami mampu dan dengan cicilan yang menurut kami masuk dengan pendapatan kami. Dan yang di tawarkan pada saat itu adalah masih lahan berupa sawah basah dan rencana nya akan di bangun perumahan. Direktur nya selaku atas nama inisial A. (Tim/sund)
