By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Kharisma Media OnlineKharisma Media Online
  • Beranda
  • Warta Daerah
    • Kabar Surabaya
    • Kabar Sidoarjo
    • Kabar Gresik
    • Kabar Jombang
    • Kabar Nganjuk
    • Kabar Kediri Raya
    • Kabar Tulungagung
    • Kabar Blitar
    • Kabar Lamongan
    • Kabar Ponorogo
    • Kabar Madiun
  • Nasional
  • Ekonomi dan Politik
  • Hukum dan Kriminal
  • Kabar TNI – Polri
  • Lainnya
    • Olahraga & Otomotif
    • Pariwisata
    • Pendidikan & Teknologi
    • Kesehatan
Reading: Pemkab Sidoarjo Kembangkan Pertanian Urban Farming
Share
Aa
Aa
Kharisma Media OnlineKharisma Media Online
  • Home
    • Kharismanews.id | Media Online Nasional
  • Categories
  • Bookmarks
  • More Foxiz
    • Blog Index
    • Sitemap
Have an existing account? Sign In
Kharisma Media Online > Blog > Warta Daerah > Kabar Sidoarjo > Pemkab Sidoarjo Kembangkan Pertanian Urban Farming
Kabar SidoarjoWarta Daerah

Pemkab Sidoarjo Kembangkan Pertanian Urban Farming

Last updated: 2021/06/26 at 5:31 AM
Media online Kharismanews.id Published 26/06/2021 4 Views
Share
SHARE

Sidoarjo, Kharismanews.id – Upaya meningkatkan produktifitas pertanian terus dilakukan Pemkab Sidoarjo. Salah satunya dengan mengembangkan pertanian urban farming.Bupati Sidoarjo H. Ahmad Muhdlor Ali S.IP atau Gus Muhdlor mengatakan PDRB Kabupaten Sidoarjo dari sektor pertanian sangat kecil. Hanya 2 persen. Selebihnya disumbang sektor industri dan sektor lainnya. Hal tersebut dikemukannya saat menerima kunjungan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian RI Prof. Dr. Ir. Dedi Nursyamsi, M.Agr di pendopo Delta Wibawa, Jumat, (25/5). Dalam kunjungannya, BPPSDMP ingin mengajak kerjasama dalam peningkatan SDM penyuluh pertanian dan petani Sidoarjo.

Gus Muhdlor melanjutkan Kabupaten Sidoarjo menjadi kabupaten penyangga Surabaya. Salah satunya penyangga di bidang pertanian. Namun dibidang itu saat ini tidak optimal. Untuk itu upaya mengoptimalkan produktifitas pertanian terus dilakukan. Salah satunya melalui peningkatan SDM petani maupun penyuluh pertanian.

“Kehadiran beliau (kepala BPPSDMP) untuk meningkatkan produktifitas tidak lain dengan meningkatkan SDM penyuluhnya, Kabupaten Sidoarjo berkomitmen untuk itu semua,”ucapnya.

Gus Muhdlor sendiri melihat saat ini masyarakat Sidoarjo tidak berminat bertani. Para pemilik sawah lebih memilih menjual sawahnya. Mereka beramsumsi bahwa lebih menguntungkan menjual sawah dibandingkan dengan bertani sepuluh tahun kedepan. Melihat hal itu dirinya meminta ada perubahan paradigma dari pertanian sawah ke pertanian urban farming.

“Kecenderungan itu merubah paradigma dari pertanian yang seharusnya disawah seperti sekarang ini harus ke urban farming,”ucapanya.

Kepala BPPSDMP Prof. Dr. Ir. Dedi Nursyamsi mendukung pengembangan urban farming yang di lakukan Kabupaten Sidoarjo. Dukungannya dimulai dengan peningkatan kapasitas penyuluh pertanian maupun petani itu sendiri. Termasuk petani milennial yang menjadi sasaran peningkatan SDM bagi pengembangan urban farming.

“Arahan beliau ini akan kita support, dimulai dengan peningkatan kapasitas penyuluh pertanian termasuk petani milennial,”ucapnya.

Prof Dedi mengatakan urban farming memiliki intensitas produksi yang tinggi meski dilahan yang sempit. Termasuk juga intensitas modal maupun teknologi didalamnya yang banyak. Oleh karenanya dibutuhkan SDM dalam menekuni pertanian seperti ini. Dan menurutnya petani milennial sangat tepat diarahkan pada pertanian urban farming.

“Ini sebenarnya betul-betul pertanian yang memerlukan presisi tinggi dan memerlukan SDM yang memang struggle disitu, SDM yang kuat kenapa, modalnya banyak, teknologinya banyak, intensitasnya kenceng luar biasa, petani milennial menurut saya sangat berpotensi untuk diarahkan kesini (urban farming),”ujarnya.

Meski begitu lanjut Prof Dedi, lahan pertanian yang ada di Kabupaten Sidoarjo akan tetap digenjot produktifitasnya. Intensifikasi pertanian akan dilakukan. Jangan sampai terdapat lahan pertanian yang tidak termanfaatkan.

“Jangan sampai ada yang berau (lahan sawah), kalau berau rugi waktu kita, misalkan ada waktu satu bulan (setelah tanam padi) kenapa kita tidak tanam kacang ijo, kacang ijo itu satu bulan panen, dan dia tidak memerlukan air yang banyak yang penting tanahnya agak lembab sedikit dan akan tumbuh bagus dan juga tidak memerlukan pemupukan seperti padi, artinya pupuk bekas padi bisa dinikmati oleh kacang ijo,”ucapnya. (kom/Sund)

Media online Kharismanews.id 26/06/2021
Share this Article
Facebook Twitter Email Print
Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Anda harus masuk untuk berkomentar.

IKLAN ADVERTISEMENT

Anda mungkin menyukai

IKLANMU !Kabar TulungagungPendidikan & Teknologi

IKLAN ADVENTORIAL

09/05/2025
IKLANMU !Warta Daerah

IKLAN ADVENTORIAL

08/05/2025
Kabar Pulang PisauWarta Daerah

Anggota DPRD Pulang Pisau Mercurius Galan menghimbau Masyarakat jaga kebersihan lingkungan.

07/05/2025
Kabar Pulang PisauWarta Daerah

Pesan ketua DPRD Pulang Pisau Pasca pergantian Kapolres Pulang Pisau.

07/05/2025
Show More
173207

About Us

We influence 20 million users and is the number one business and technology news network on the planet.
Follow US

@2023 - Kharismanews.id | Supported by Masansoft.com

Removed from reading list

Undo
Welcome Back!

Sign in to your account

Register Lost your password?