Tulungagung, Kharisma – Tim Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) RSUD dr. Iskak Tulungagung, Kamis, membagikan lebih dari seribu masker dalam rangka memperingati Hari Keselamatan Pasien se-Dunia atau World Patient Safety Day (WPSD) yang jatuh pada 17 September.
Diawali dengan penyuluhan tentang pentingnya keselamatan pasien maupun tenaga kesehatan, tim PKRS yang dipimpin langsung oleh Wakil Direktur Bidang Pelayanan RSUD dr Iskak, dr Zuhrotul Aini banyak menyinggung situasi pandemi COVID-19 yang meningkatkan risiko dan kerentanan pasien maupun tenaga kesehatan di lingkup rumah sakit.
“Ayo Peduli Keselamatan Tenaga Kesehatan, Ayo Peduli Keselamatan Pasien untuk Keselamatan Kita semuaā€¯. Sesuai dengan keadaan kita sekarang (pandemi Covid19, red),” ujar dr. Aini dalam pidato sambutannya membuka sosialisasi program keselamatan pasien dan tenaga kesehatan.
Bicara di hadapan ratusan pasien dan keluarga pasien yang berada di ruang tunggu layanan poliklinik rawat jalan, dr. Aini menekankan pentingnya antisipasi penularan COVID-19 dengan menerapkan 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. “Dalam situasi pandemi seperti ini, sangat penting menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari,” katanya.
Kesempatan itu juga digunakan tim PKRS untuk menyosialisasikan protokol keselamatan pasien dan tenaga kesehatan di RSUD dr. Iskak.
Langkah maju tersebut bertujuan memastikan keselamatan semua pihak yang ada di lingkungan rumah sakit, khususnya pasien dan tenaga kesehatan, serta keluarga di rumah.Ajakan penerapan protokol kesehatan diikuti dengan pembagian masker pada pengunjung.
Sosialisasi tentang keselamatan pasien tersebut juga disiarkan langsung oleh tim PKRS RSUD dr Iskak melalui kanal resminya di media sosial. YouTube, Facebook dan Instagram.
Sosialisasi serupa sudah dilakukan tim PKRS sebelumnya di berbagai media radio, tentang pentingnya penerapan protokol kesehatan di masa pandemi COVID-19.
Kata dr. Aini, puncak sosialisasi keselamatan pasien dan tenaga kesehatan akan mereka lakukan dengan menggelar webinar besar-besaran yang diikuti oleh banyak peserta.
Kemudian terkait penerapan protokol kesehatan bagi tenaga kesehatan (nakes), dr. Aini menjelaskan bahwa di RSUD dr. Iskak sudah menerapkan sistem dalam menjaga kesehatan bagi nakes. “Kami mempunyai protokol mengenai pembatasan jam kerja dan menambah istirahat nakes,” katanya.
Selain itu dilakukan skrining bagi tenaga kesehatan yang mempunyai penyakit penyerta (komorbid) yang rentan terpapar COVID-19. “Kami tidak mungkin melibatkan mereka (komorbid) dalam penanganan pasien COVID-19 di ruang isolasi,” tegasnya.
Selain itu, lanjut dr. Aini, pihaknya juga melakukan pemeriksaan berkala terhadap lebih dari 1.400 tenaga kesehatan di RSUD dr. Iskak. Skrining atau pemeriksaan dilakukan dengan melakukan tes cepat COVID-19 dan ketika ditemukan ada yang reaktif akan dilakukan tes usap PCR (swab test) dan karantina. “Ada gejala saja pasti kita istirahatkan,” katanya.
Di RSUD dr Iskak, selama pandemi ini ada sebanyak 38 tenaga kesehatan yang tercatat pernah terpapar COVID-19. Namun dengan penanganan yang tepat, 38 tenaga kesehatan itu bisa cepat sembuh dan beraktivitas kembali seperti biasa. (fer)