Surabaya. Kharismaonline.co.id – Pemkot Surabaya dan DPRD Kota Surabaya sepakat mengeluarkan rekomendasi penghentian tempat hiburan Klub Malam Pentagon sementara yang ada di Jalan Tegalsari Surabaya.
“Kami merekomendasikan untuk ditutup sementara operasional Pentagon hingga proses hukum tuntas. Mari kita jaga Surabaya lebih kondusif”, kata Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono yang ikut memimpin rapat khusus di Komisi A, Rabu (12/2/2020).
Salah satu pengunjung Diskotek Pentagon tersebut, Warga asli Maluku tewas saat keributan di tempat hiburan Malam tersebut yaitu Glen Poetiray.
Organisasi Maluku 1 Rasa (M1R) pun mendesak pengusutan tuntas atas insiden yang terjadi. Dalam suasana pertemuan membahas keributan di depan Diskotek Pentagon di ruang Komisi A DPRD Surabaya, Rabu (12/2/2020). Yang di awali Ketua Komisi A Pertiwi Ayu Khrisna, terkait standar pengamanan di Pentagon yang menyangkut keamanan Kota Surabaya.
“Ingat ! yang meninggal ini Maluku sehingga harus dijaga semua keutuhan bangsa ini”, ucap Ayu.
Rapat khusus itu dihadiri Kepala BPD Linmas Eddy Kristianto, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Antiek Sugiarti, dan Kepala Disperindag Wiwiek Widayati. Hadir pula pihak dari Pentagon, M1R, dan para keluarga korban.
Dalam pertemuan itu, terungkap bahwa insiden yang menewaskan Glenn, dipicu keributan di dalam tempat hiburan malam tersebut. Namun, pihak Pentagon semula mengelak karena kejadian yang menewaskan Glenn terjadi di luar Pentagon.
“Kami sesalkan hingga hilangnya nyawa. Namun kami tidak tahu keributan apa. Kejadiannya di luar tempat kami. Kami tutup pukul 03.00”, ucap Junianto Simanjutak, kuasa hukum Pentagon.
Penjelasan ini direaksi masyararkat Maluku di Surabaya. “Di sini kami tidak membicarakan masalah hukum. Biar itu urusan polisi. Kami minta Mama Risma (Wali kota Surabaya Tri Rismaharini) menghentikan operasional Pentagon hingga penyelidikan tuntas. Nyawa ini tidak ternilai”, kata Peter Manuputty pembina M1R.
Ketua DPRD Adi meminta Pentagon tidak mengaburkan persoalan. Sebab kejadian bermula di Pentagon. Bahkan keluarga Glenn tahu sendiri kalau Pentagon buka hingga pukul 04.00 WIB.
Sedangkan Ketua Komisi A Ayu menyebut bahwa jam operasional ini sudah pelanggaran. Kepala Disbudpar Antiek juga menyebut bahwa aturan operasional tempat huburan malam beroperasi maksimal pukul 03.00.
Atas rekomendasi penutupan itu, Junianto menyatakan bahwa pihak Pentagon menerima hasil rapat menutup tempat hiburan malam ini. Dan dari pihak Pentagon juga mendesak agar Kepolisian segera mengusut tuntas dalam insiden tersebut.(Sum)