
Sidoarjo. Kharismaonline.co.id – Musim hujan saat ini mulaiterus mengguyur daerah Sidoarjo, membuat banjir diarea dataran rendah. Salah satunya di tempat pendidikan yaitu SD Negeri Banjarasri, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo. Ketinggian air 25 cm hingga 40 cm membuat mereka tidak melakukan upacara bendera yang dilakukan tiap hari Senin. Lantaran halaman sekolah mereka tergenang air setinggi diatas mata kaki.
Dilokasi genangan air di halaman sekolah 25 cm hingga 40 Cm. Para siswa yang akan masuk ke ruang kelas harus melepas sepatu sejak pintu masuk halaman sekolah.
“Sebenarnya banjir di sekolah ini sejak hari Sabtu (25/1/2020) kemarin, ketika anak-anak libur,” kata Aula Firtonia Umsa, Guru kelas IV SD Negeri Banjarasri saat dikonfirmasi oleh awak media, Senin (27/1/2020).
Ia menjelaskan, selama ini SD Negeri Banjarasri ini tidak pernah kebanjiran. Namun tahun ini, tiba-tiba air datang. Diduga karena intensitas hujan deras, akhirnya luapan air dari persawahan ikut membanjiri sekolah.
“Meskipun halaman sekolah ini banjir, tapi kegiatan belajar mengajar masih tetap berjalan,” ucapnya.
Sementara itu, dari siswa-sisw di SMP Negeri 2 Tanggulangin Sidoarjo melakukan kegiatan belajar mengajar dengan cara lesehan di musolah. Ruang kelas mereka terendam air sejak 6 hari lalu atau Jumat (24/1/2020) malam, setinggi 15 cm hingga 20 cm.
Kepala Sekolah dari SMP Negeri 2 Tanggulangin, Al Hadi mengatakan, sekolahnya menjadi langganan banjir. Tahun ini 9 ruang kelas terdampak banjir. Padahal tahun-tahun sebelumnya, banjir hanya menggenang di halaman sekolah saja.
“Untuk banjir tahun ini yang terparah karena air masuk di 9 ruang kelas,” kata Al Hadi di sela-sela membantu para siswa kerja bakti memindahkan kursi sekolah.
“Untuk kelas IX proses belajarnya di musala dengan cara lesehan, yang terpenting masih bisa melakukan kegiatan belajar,” tambah Al Hadi.
Untuk kelas VII dan VIII diajak kerja bakti memindahkan kursi-kursi dari ruang yang kebanjiran ke ruangan yang tidak kebanjiran. Di SMP Negeri 2 Tanggulangin Sidoarjo ini ada sebanyak 21 ruangan. Ada 9 ruangan kegiatan belajar mengajar yang terus berjalan, karena ada yang tidak terdampak banjir. (Sum/Tim)