Surabaya, Kharismaonline.co.id – Angin puting beliung kembali terjang Kota Surabaya. Kini giliran rumah Warga Medokan Semampir Kota Surabaya dilaporkan rusak setelah adanya angin puting beliung Tak ada korban jiwa dalam peristiwa yang terjadi sore hari. Jum’at (24/1/2020).
Diketahui, dengan adanya angin puting beliung itu membuat rumah warga terjadi rusak parah. Angin tersebut datang sekitar pukul 17.00 WIB. Setelah terjadi angin tersebut barulah hujan mulai turun.
Sejumlah petugas BPB Linmas dan perangkat desa langsung turun membantu warga. Untuk menghindari rumah warga semakin basah akibat guyuran hujan, petugas saat ini memasang terpal sementara di atap rumah-rumah warga yang terdampak.
Marni (50), korban yang rumahnya mengalami kerusakan paling parah,masih syok. Sebab, hampir seluruh atap rumahnya hancur disapu angin dan seluruh perabotnya basah diguyur hujan.
Meski begitu, ia mengaku bersyukur. Sebab saat angin menerjang rumahnya, anaknya selamat. Walaupun sempat terjebak.
“Saya masih syok kalau ingat-ingat anak saya tadi. Karena tadi angin datang anak saya di dalam rumah dan terjebak,” kata Marni kepada awak media di rumahnya, Medokan Semampir Indah Gang IV Nomor 11, Jumat (24/1/2020).
“Sekarang basah kuyup perabot saya ungsikan sebagian ke rumah Pak RT. Anak saya juga sekarang di situ masih syok,” tambahnya.
Marni menuturkan, saat kejadian ia sedang kerja di laundry. Namun tiba-tiba ia dijemput oleh RT-nya untuk pulang sebab rumahnya telah hancur diterjang angin.
Baca juga:
Kirab Kebangsaan Semarang, Puluhan Ribu Orang Bentangkan Merah Putih
“Saya masih kerja shift siang di laundry. Terus dijemput Pak RT. Katanya ada angin berputar-putar kencang dari arah TPU Keputih sana dan menerjang atap rumah saya,” ujarnya.
“Tadi saya juga lihat ada angin kencang baru setelah itu turun hujan. Saya nggak tahu kalau itu rumah saya yang kena. Waktu itu saya sudah lemas rasanya karena di rumah ada anak saya,” imbuh Marni.
Menurut Marni, selain rumahnya, ada 6 rumah lagi yang menjadi korban terjangan angin puting beliung. Namun hanya rumahnya yang mengalami kerusakan paling parah. Untuk itu ia berharap pemerintah desa setempat segera membantunya.
“Katanya tadi ada 6 lagi rumah yang kena di Medokan Baru ada 2, terus ada di Gang I, III, dan V. Infonya dari petugas begitu tadi, tapi rumah saya ini yang paling rusak atapnya,” paparnya sambil duduk lesehan di depan rumahnya.(Sum)