Surabaya. Kharismaonline.co.id – Aksi begal sadis yang sering melukai korban, Mohammad Hartono (31) adalah warga balongsari surabaya yang sebagai pelaku begal tersebut. Dan akhirnya ditembak mati oleh Tim Reserse Mobile (Resmob) polrestabes surabaya.
SE (21) adalah korban yg telah mengalami luka parah di kaki dan tangan bahkan harus diamputasi. SE dibegal Hartono dan rekannya di Jalan Satelit Selatan Surabaya pada 4 Desember lalu.
Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Sandi Nugroho mengatakan, tersangka Hartono bukan pemain baru dalam kasus pencurian dengan kekerasan (curas) ini. Dari catatan kepolisian, pelaku sudah 12 kali membegal di wilayah Surabaya. Bahkan, pelaku juga tercatat sebagai residivis kasus narkoba. Dari kasus itu, pelaku Hartono pernah di penjara 3 tahun.
“Jadi waktu itu ada sepasang muda mudi menggunakan sepeda motor Scoopy. Kemudian dirampas sepedanya. Karena mencoba mempertahankan hak miliknya, korban dianiaya dengan menggunakan sajam hingga jari dan kakinya putus”, Ungkap Sandi di kamar mayat RSUD dr Soetomo Surabaya, Jumat (6/12).
Usai melakukan pembegalan, pelaku tersebut merencanakan dan melarikan diri ke wilayah Madura untuk menjual hasil curian. Namun, hal itu berhasil dicegah oleh pihak aparat. Hartono diringkus di kawasan Citra Raya. Dan petugas terpaksa menembak dadanya karena menyerang petugas dengan celurit.
“Tersangka lalu dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan. Namun, yang bersangkutan meninggal saat di perjalanan”, Jelasnya.
Selain menembak mati Hartono, petugas kepolisian juga menangkap rekannya yaitu Noval Rinaldy (22). Dalam aksi begalnya, pelaku yang masih berusia muda itu berperan sebagai joki motor. Dia mengaku mendapatkan upah dari Hartono Rp1,2 juta untuk setiap motor dijual ke Madura.
Modus dari kejahatan tersebut, kedua pelaku ini berkeliling Surabaya untuk mencari mangsa. Setelah itu, mereka mendekati korban dengan berpura-pura menanyakan alamat. Korban pun menunjukkan alamat yang dimaksud. Saat melintasi TKP yang sepi, para pelaku ini langsung mengeksekusinya.
“Sasaran mereka tidak khusus, mereka mobile. Untuk itu kami mengimbau kepada masyarakat agar lebih berhati-hati. Kalau ditanya orang tidak dikenal mending dibawa ke kantor polisi terdekat. Supaya lebih aman kalau ada yang mencurigakan”, Ucap Sandi.(Sum)