“Tulungagung Jamin Layanan HIV Berlanjut dan Bebaskan Stigma ODHIV” di Peringatan Hari AIDS Sedunia 2025 di Tulungagung

994

Tulungagung, Kharismanews.id — Dalam rangka memperingati Hari AIDS Sedunia yang jatuh pada 1 Desember 2025, Pemerintah Kabupaten Tulungagung bersama berbagai komunitas peduli HIV menggelar serangkaian kegiatan edukatif dan kampanye publik di halaman Dekranasda Tulungagung, Senin (1/12). Kegiatan tahun ini mengusung tema “Tulungagung Jamin Layanan HIV Berlanjut dan Bebaskan Stigma ODHIV”, sebagai komitmen nyata daerah dalam mendukung layanan kesehatan berkelanjutan serta upaya menghapus diskriminasi terhadap Orang dengan HIV (ODHIV).

Acara tersebut diikuti oleh berbagai kelompok dan komunitas, di antaranya seluruh PP dan RR HIV, Aprikot, Ledlin LSL dan Waria, serta mahasiswa dari STIKes. Antusiasme peserta terlihat sejak pagi, ketika ratusan orang berkumpul untuk mengikuti jalan bersama mengelilingi Alun-Alun Tulungagung sebagai simbol kebersamaan dan solidaritas.

Dalam kegiatan jalan sehat tersebut, peserta sekaligus melakukan edukasi langsung kepada masyarakat mengenai pentingnya menjauhi stigma dan diskriminasi terhadap ODHIV. Pesan mengenai penerimaan, dukungan, serta urgensi pemeriksaan dan pengobatan HIV terus disuarakan sepanjang rute.

Setelah kegiatan jalan bersama, acara dilanjutkan dengan pembagian bunga sebagai simbol kasih sayang dan kepedulian, serta penyebaran leaflet berisi informasi mengenai HIV dan Tuberkulosis (TBC). Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang penularan, pencegahan, serta pentingnya akses layanan kesehatan bagi ODHIV maupun pasien TBC.

Panitia kegiatan menyampaikan bahwa peringatan Hari AIDS Sedunia bukan hanya momentum formal, tetapi juga wujud komitmen Tulungagung untuk memastikan layanan HIV tetap berjalan, mudah dijangkau, serta bebas stigma. “Kami ingin masyarakat lebih terbuka dalam memahami HIV. Dengan layanan berkelanjutan dan sikap saling mendukung, kita bisa bersama-sama mengurangi angka penularan dan meningkatkan kualitas hidup ODHIV,” ujar salah satu perwakilan penyelenggara.

Melalui kegiatan ini, Tulungagung kembali menegaskan bahwa perjuangan melawan HIV bukan hanya tentang layanan kesehatan, tetapi juga keberanian untuk menghapus stigma yang selama ini menjadi hambatan terbesar bagi ODHIV dalam mendapatkan dukungan dan akses layanan yang layak.

Acara berlangsung lancar dan penuh kehangatan, menghadirkan harapan baru bahwa dengan dukungan seluruh elemen masyarakat, Tulungagung dapat menjadi daerah yang inklusif, peduli, serta bebas stigma bagi seluruh warganya.
(Sumardi)

Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.