Trenggalek, KHARISMANEWS.id – SMKN 2 Trenggalek kembali menggelar acara tahunan yang bertajuk Svarga Pawawastra 5 dengan tema fashion batik. Kegiatan yang diselenggarakan pada hari Kamis, 19 Desember 2024 ini, melibatkan seluruh siswa kelas X dari setiap jurusan yang ada di sekolah tersebut.
Acara yang digelar di halaman sekolah ini bertujuan untuk mempromosikan dan melestarikan budaya batik sekaligus memberikan wadah bagi siswa untuk mengekspresikan kreativitas mereka dalam dunia fashion. Setiap kelas X dari berbagai jurusan – mulai dari Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ), Multimedia, Akuntansi, hingga Tata Busana – turut berpartisipasi dalam acara ini dengan mengenakan busana batik yang mereka desain sendiri, sesuai dengan karakteristik jurusan masing-masing.

Dalam sambutannya, Kepala SMKN 2 Trenggalek, Bapak Drs. Masrur Hanafi, M.M. menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi salah satu ajang bagi para siswa untuk lebih mengenal dan mencintai warisan budaya Indonesia, sekaligus melatih mereka dalam dunia kreatif. “Melalui Svarga Pawawastra, kami ingin memupuk rasa bangga terhadap batik sebagai bagian dari identitas bangsa, sekaligus mengembangkan potensi kreativitas siswa dalam bidang fashion,” ujarnya.
Selain peragaan busana batik, acara ini juga diisi dengan berbagai lomba dan pertunjukan, termasuk pemilihan desain batik terbaik yang dipilih berdasarkan kreativitas dan kesesuaian dengan tema. Setiap jurusan menampilkan berbagai konsep yang berbeda, mencerminkan keberagaman bakat dan keahlian para siswa.
Acara yang berlangsung meriah ini dihadiri oleh sejumlah tamu undangan, termasuk perwakilan dari Dinas Pendidikan Trenggalek dan orang tua siswa. Semua pihak yang hadir memberikan apresiasi tinggi terhadap pelaksanaan acara yang tidak hanya memperkenalkan batik, tetapi juga mengembangkan semangat kolaborasi antar jurusan di SMKN 2 Trenggalek.
Dengan suksesnya kegiatan Svarga Pawawastra 5 ini, diharapkan dapat menjadi agenda rutin yang semakin memotivasi siswa untuk terus berinovasi dan berkarya dalam mengangkat budaya lokal menuju dunia global.








