
Kediri Raya, KHARISMANEWS.ID – SMPN 5 Kota Kediri Mendapatkan Adiwiyata Tingkat Nasional bertempat di Gedung Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Selaku Pembina Adiwiyata Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan Kota Kediri, kedepan SMPN 5 Kota Kediri berupaya untuk pelestarian dan peduli terhadap alam serta lingkungan, harapan selanjutnya supaya bisa mendapatkan level yang lebih tinggi yaitu tingkat sekolah Adiwiyata Mandiri.
Penghargaan ini diberikan sebagai apresiasi terhadap komitmen sekolah-sekolah tersebut dalam menerapkan gerakan peduli berbudaya lingkungan hidup di lingkungan sekolah mereka.
Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan (DLHKP) Kota Kediri, Anang Kurniawan, menyampaikan bahwa penghargaan ini merupakan bentuk pengakuan terhadap praktik peduli lingkungan yang telah konsisten diterapkan di sekolah-sekolah tersebut.
Penghargaan ini diberikan sebagai apresiasi terhadap komitmen sekolah-sekolah tersebut dalam menerapkan gerakan peduli berbudaya lingkungan hidup di lingkungan sekolah mereka.
Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Keberhasilan dan Pertamanan (DLHKP) Kota Kediri, Anang Kurniawan, menyampaikan bahwa penghargaan ini merupakan bentuk pengakuan terhadap praktik peduli lingkungan yang telah konsisten diterapkan di sekolah-sekolah tersebut.
“Terlaksananya Program Berbudaya Lingkungan Hidup Sekolah (PBLHS) secara berkelanjutan tentu akan membawa dampak positif, terutama dalam peningkatan kualitas lingkungan hidup di sekitar,” ujar Anang, Kamis (19/10/2023).
Lebih lanjut, Anang menjelaskan bahwa tujuan jangka panjang dari penerapan Adiwiyata di sekolah adalah untuk menanamkan jiwa peduli lingkungan kepada siswa sejak dini.
“Adiwiyata merupakan program ideal untuk memberikan edukasi tentang kesadaran peduli lingkungan sejak dini, dan program ini akan terus diterapkan hingga nanti,” tambahnya.
Anang juga memberikan peringatan kepada sekolah penerima penghargaan untuk tetap konsisten menjalankan program peduli lingkungan di sekolahnya.
Penilaian akan terus dilakukan setiap 5 tahun sekali, namun hal ini bukanlah ancaman. Tujuan utama kita adalah memaksimalkan penanganan lingkungan, dan penghargaan Adiwiyata merupakan bonus dari upaya tersebut,” tutupnya.
Lebih lanjut Anang menjelaskan proses penilaian untuk penghargaan Adiwiyata melibatkan tiga tahapan, yakni seleksi administrasi, seleksi dokumen, dan verifikasi lapangan.
Semua penilaian harus mencakup enam aspek Perilaku Ramah Lingkungan Hidup (PRLH) dalam gerakan peduli dan berbudaya lingkungan hidup di sekolah.
“Prestasi ini tidak hanya membanggakan bagi sekolah-sekolah yang menerima penghargaan, tetapi juga menjadi inspirasi bagi sekolah lainnya untuk aktif dalam upaya pelestarian lingkungan hidup,” pungkasnya.
(Hend)