
Provinsi Jambi, Kharisma News id – Afrizal Ardiansa Selaku Aliansi Pewarta Merah Putih Nasional Angkat Bicara Hal Ini Semenjak Adanya Larangan Ekspor Crude Palm Oil ( CPO ) Yang Di Berlakukan Pada Berapa Bulan Lalu,Harga Tandan Buah Segar ( TBS) Petani Sawit Mengalami Penurunan Yang Cukup drastis Dari Harga Sebelumnya .Padahal Saat itu Harga (CPO) dunia Sedang Tinggi-Tingginya Namun Kerena adanya Larangan Ekspor CPO, Praktis Membuat TBS Para Petani Sawit Tidak Terserap Oleh Produsen CPO”
Meski Kemudian Larangan ekspor CPO Telah Di Cabut Oleh Pemerintahan,Namun Harga TBS Belum Juga Pulih.Terkait Hal Ini Meteri Perdagangan Zulkifilih Hasan Atau Zulihas Menyampaikan,Dengan Sudah Di Bukanya Keran ekspor,Ketersedian Minyak goreng Di Pasar Juga Sudah Melimpah,Harga TBS Petani Bisa Terkerek Naik.
Ini Maksudnya Hal ini Kita Keliling,Klau Minyak nya Lancar,Produsen,Lancar,Jualan Lancar,ekspor Lancar,Akhirnya Beli Lagi,TBS Akhirnya harganya Naik”Kata Mendag Zulhas”22-06-2022.
Hal Ini Terjadi Kalau Ini Tidak Lancar ,Tanki CPO Ini Masih Penuh,Tidak Bisa beli TBSkan,Makanya Kita Harus Cepat distribusinya”Lanjut zulhas.
Hal Ini Bahkan mendag Menargetkan ,Saat Ini Produksi Minyak goreng bisa Tembus 300 Ribu Ton Perbulan.Untuk Percepatan distribusi ,Minyak goreng curah bakal menyasar riter Modem,dengan Mengubahnya Menjadi Minyak goreng Kemasan Sederhana.(sund)