
MOJOKERTO, Kharismanews.id –
Seorang gadis yang masih duduk di bangku SMP berumur 14- 15 tahun,, asal Desa Sumbersono Kecamatan Dlangu Kabupaten Mojokerto dipaksa tetangganya untuk melayani nafsu birahi bejatnya,, Kini nasib Si- Bunga (nama samaran) tengah berbadan dua nyawa yang saat ini telah berusia kehamilannya memasuki 6 bulan lebih- Juma’at- 29/10/2021.
Adanya pemberitaan ini-
ditemui langsung Oleh beberapa awak MEDIA- yang langsung mewawancarai di tempat kontrakannya yang sangat- sempit dan sangat memprihatin sekali ketika awak MEDIA mewawancarai langsung pada pihak korban guna mengetahui hal- hal yang menimpah pada dirinya Si Bunga tersebut,, akhirnya Si, Bunga,, dan Neneknya yang sudah tua itu,, juga yang berusianya,, kurang lebih 70 an, masih bisa berjalan hanya mengguna dengan sebatang tongkat agar bisa- berjalan sedikit menjelaskan bahwa saya ini sudah tua dan tidak bisa apa- apa lagi dan masalah ini saya serahkan pada CUCU saya kakaknya Bunga yang menjelaskannya ucapnya Si, Neneknya Bunga tersebut denga Nada yang penuh sedih melihat CUCUnya itu.
Lanjut Cerita dari Adi kakaknya Si, Bunga korban pemerkosaan tersebut- tepatnya pada-
Jum’at (29/10/2021) pukul 19.00 Wib, Bunga terlihat murung sambil duduk di lantai pojokan memakai baju DASTER berwarna kuning kembang itu, terlihat sekali bahwa perutnya makin membesar sehingga baju DASTER yang digunakan layaknya orang hamil tersebut sangatlah jelas dan nampak sekali kalo perutnya semakin besar alias hamil tanpa seorang Ayah,, Saat direporter Oleh Team Awak MEDIA yang mencoba mengajak berbicara, langsung pada Si,Bunga, namun Si, Bunga bisa hanya bisa tertunduk diam dengan raut wajah yang begitu terlihat sedih.
Kemudian kamipun mencoba bertanya pada neneknya,, kemudian Si, Neneknya dengan Senang hati menjawabnya sedikit pertanyaan dari Awak MEDIA, dan Neneknya juga berharapkan agar pelaku itu segerah di tangkap dan harus diberikan dengan hukuman yang setimpal Ucapnya Si, Nenek Tua tersebut pada Awak MEDIA,, juga saya tetap setia Untuk mengasuh Si, Bunga,, tambahnya lagi dari Si, Neneknya Bunga, tersebut.
Neneknya juga hanya bisa bilang, “Kami orang kecil dan hanya bisa ikhlas apa yang menimpa pada keluarga kami ya,itu CUCU saya ini, Bunga,” singkatnya Si Nenek itu.
Kami mencoba bertanya kembali lebih dalam tentang kejadian yang menimpa Bunga, namun neneknya memanggil kakak kandungnya. “Ini Adi, kakak kandungnya Bunga, silahkan bertanya langsung, ” ujar si nenek.
Adi selaku kakak- korban mengatakan bahwa, adik saya ini telah diperkosa dengan dua orang tetangga kampung- sendiri,, Awalnya- bebepara tetangga sekitarnya merasa curiga dengan perkembangan tubuh Si,, Bunga, terutama perutnya yang semakin membesar. Akhirnya salah satu tetangga membawanya ke bidan yang terletak disekitar desa tersebu dan ternyata pulah bidanya juga mengatakan bahwa Si, Bunga, telah hamil,” ungkapnya demikian,, dari bidan itu.
Adi kembali menjelaskan, menurut pengakuan adik saya bahwa disaat rumah sepi tiba- tiba pelaku pertama itu masuk ke dalam rumah, kemudian Bunga,, adik saya ini dipaksa untuk melakukan berhubungan badan,, dan berlanjut sampai berulang ulang kali,, Selain itu juga adik saya juga diperkosa oleh orang lain,, yang juga masih tetangga kampung namun lokasinya di area persawahan sampai berulang- ulang kali juga imbuhnya.
Dan Adi kakaknya Si,,- Bunga mengatakan bahwa yang diduga kuat pelaku pemerkosaan itu,- sampai saat ini,, kenapa masih berkeliaran bebas,, Padahal sejak awal kasus pemerkosaan ini terbongkar, pihak keluarga sudah melaporkan kepada RT/ RW. setempat namun hingga, naik ke tingkat Pemerintah Desa,, . diteruskan ke petugas kepolisian Polres Mojokerto. tapi kenapa sampai saat ini tidak ada perkkembangan dan kelanjutannya.
“Kemarin ada yang datang ke rumah mau membantu mengurus kasus pemerkosaan ini tapi sampai sekarang pelakunya masih saja bebas. Saya berharap pelakunya mendapat hukuman yang setimpalnya,, ucap Adi.
Perlu diketahui, kedua orang tua bunga saat ini sedang mengadu nasib di Kalimantan untuk mencari sesuap nasi. Bunga hanya tinggal bersama kakaknya yang bekerja serabutan dan ditemani neneknya sebatang kara. Keluarga bunga bisa di bilang perekonomiannya sangat rendah dan rumah kontrakan yang di tempatinya merupakan bantuan dari Pemerintah Kabupaten Mojokerto untuk keluarga miskin. Ucapnya
(Sund).