
KUALATUNGKAL Jambi, KharismaNews.Id – Puluhan Warga Dusun Kelagian Baru, Desa Kelagian Ulu, Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Tanjungjabung Barat, ‘geruduk’ gedung DPRD Kab.Tanjab Barat, Selasa (19/1).Ungkapan nya
Keluhan warga yang didampingi Camat Tebing Tinggi, Ardiansyah, ternyata, meminta sulusi akibat dampak dari pemakain Jalan di Desa nya oleh pihak PT WKS menuju ke PT LPPI.Sumber Mengatakan.
Pada kesempatan itu Tim rombongan yang diterima oleh Anggota Komisi lll dan Anggota Banggar DPRD Kab. Tanjab Barat, itu hanya meminta PT WKS untuk membangun jalan beton sepanjang 4 KM.
Alasannya, armada loging yang kerab melintas di dusun Kelagian Baru mengakibatkan beberapa banggunan milik warga rusak (retak2 dan bocor) disamping debu yang sangat tebal menutupi rumahnya dan getaran di rumah2 warga ketika truk loging melintas”Tegasnya
Aspirasi Warga Kecamatan Tebing Tinggi ini dilakukan, karena batalnya rencana demo yang akan dilakukan oleh warga di Wilayah RT 05 di Dusun Tersebut
pada tanggal 11 Januari lalu. Dan akhirnya setelah dilakukan pertemuan oleh Camat dan Kasat Intel Polsek, maka aspirasi Masyarakat tersebut disampaikan warga dalam pertemuan di DPRD Kabupaten Tanjung Jabung Barat,Provinsi Jambi.
Pertemuan ini Langsung menghadirkan perwakilan masyarakat Kelagian Tersebut.
PT WKS, Camat Tebing Tinggi, Dinas PUPR, Dishub, dan sejumlah anggota DPRD Kabupaten Tanjung Jabung Barat,Provinsi Jambi
Seiring inipun dipimpin langsung oleh Anggota Komisi lll, Hamdani, Tubagus Hermawan, H Assek, Dedi Hadi, Anggun Novaliza, Burhanudin dan H Abu Bakar, berlangsung sampai sore. Sumber Mengatakan
Camat Tebing Tinggi Ardiansyah, menceritakan, warga di Dusun Kelagian Baru ini sudah lebih dulu tinggal sebelum beroperasinya PT WKS di lokasi ini.
Saat ini, Ungkapan Dian, hampir 20 tahun warga nya menderita akibat armada loging yang melintas di Dusun Kelagian. Pada umumnya rumah warga mengalami keretakan.
Melalui pertemuan ini, dirinya berharap, agar PT WKS dapat menerima aspirasi warganya yang terdampak. Namun pihaknya akan mengiventarisir dulu berapa banyak rumah warga yang terdampak akibat getaran armada dari aktifitas perusahaan tersebut. “kalau untuk jumlah, pihaknya akan mendata dulu. Kalau jumlah warga ada sekitar 200 warga di Dusun Kelagian Baru tersebut. Cukup ramai memang sekarang”, Fakta menjelaskan.
Permintaan jalan beton itu, telah disampaikan berkali2, tapi selalu tidak dapat dikabulkan pihak Perusahaan Tersebut.
Padahal lokasi Jalan itu masuk dalam Ring I di lingkungan perusahaan Sinar Mas Grup. Kalau dibandingkan dengan Desa desa lain, memang sejak 2019 dan 2020 CSR yang disalurkan perusahaan untuk Desa Kelagian Baru sangat kecil/sedikit. Dulu pernah dibantu Masjid di dusun kelagian, sekarang ya berdebu karena sering mobil loging lewat,” Camat Ardianyah Angkat Bicara
Dirinya mengharapkan, pihak PT WKS bisa memberikan tanggungjawab sosialnya kepada warga di sekitar lingkungan perusahaan sebagaimana diatur dalam Undang-undang Yang Berlaku.
Kemudian, jika permintaan ini tidak dipenuhi, perusahaan juga bisa menggunakan jalur alternatif lain, di kanal-kanal yang telah dibuat.
Sementara itu, Sekretaris Dinas PUPR, Ria Sukrianto yang hadir di Seiring tersebut mengatakan, bahwa jalan yang dilalui loging PT WKS tersebut berstatus jalan kabupaten dan strategis provinsi.
Artinya, kata Ria, pemerintah kabupaten bisa menganggarkan untuk pembangunan jalan, ataupun pihak provinsi. Hanya saja, saat ini untuk membangun jalan beton di wilayah tersebut, harus ada pengajuan dan penganggaran dari pemerintah Setempat
Terpisah, Hamdani Angkat Bicara Selaku Anggota Dewan dalam pertemuan tersebut menyampaikan jika PT WKS tidak bisa memenuhi permintaan warga, namun demikian masih ada ruang untuk mencarikan jalan keluar atas tuntutan warga Kelagian. (rita/Af)