Tulungagung, Kharismanews.id – 14 Desember 2020, Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung mencatat tambahan jumlah penyandang Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) baru. Hingga bulan November lalu, jumlah penyandang ODGJ sebanyak 1.057 pasien. Penambahan itu terbilang banyak karena pada tahun 2019 lalu, mereka hanya merawat 1982 penyandang ODGJ.
Dengan tambahan ini, total penyandang ODGJ di Tulungagung kini mencapai 3.039 pasien. Meski menyebut ada penambahan, namun Dinkes menyatakan tak mengetahui pasti penyebab bertambahnya penyandang ODGJ ini.
- Kasus ODGJ sudah terpetakan sejak tahun lalu
Kasi P2TM dan Kesehatan Jiwa Dinas Kesehatan Tulungagung, Heru Santoso, IDN Times/ Bramanta Pamungkas
Kasi P2TM dan Kesehatan Jiwa Dinas Kesehatan Tulungagung, Heru Santoso, IDN Times/ Bramanta Pamungkas
Kasi P2TM dan Kesehatan Jiwa Dinas Kesehatan Tulungagung, Heru Santoso menjelaskan mereka yang dinyatakan ODGJ tahun ini rata-rata merupakan pasien yang termasuk dalam kategori Orang Dengan Masalah Kesehatan (ODMK). Mereka telah terpantau sejak tahun lalu, dan saat ini statusnya meningkat menjadi ODGJ.
“Jadi sebenarnya mereka sudah terpetakan tahun lalu, namun gejalanya semakin bertambah sehingga statusnya berubah menjadi ODGJ tahun ini,” ujarnya, Senin (14/12/2020).
- Tunjuk tim suporting dari pihak keluarga
Selain mengalami depresi berat, pihak Dinas Kesehatan sendiri menerangkan terdapat tanda-tanda bagi mereka yang masuk dalam kategori ODGJ berat. Tanda-tanda itu di antaranya mengalami halusinasi, depresi dan merupakan pelaku kekerasan.
Untuk menangani pasien ini mereka telah menunjuk tim suporting yang berasal dari pihak keluarga. Selain itu di setiap Puskesmas juga telah terdapat dokter umum dan perawat jiwa, yang terus memantau kondisi kesehatan mereka. “Tim suporting nanti berkoordinasi dengan petugas yang ada di tiap Puskesmas terkait kondisi dan penanganannya,” jelasnya.
- Dua ODGJ terkonfirmasi positif COVID-19
Kantor Dinas Kesehatan Tulungagung, IDN Times/ Bramanta Pamungkas
Kantor Dinas Kesehatan Tulungagung, IDN Times/ Bramanta Pamungkas
Belum diketahui pasti penyebab bertambahnya penyandang ODGJ ini. Dinas Kesehatan masih belum melakukan penelitian mendalam terkait hal tersebut. Selama pandemik COVID-19 ini, tercatat dua penyandang ODGJ yang terkonfirmasi positif corona. Tidak diketahui asal penularan virus ini. Mereka menduga ODGJ ini tertular dari transmisi lokal.
“Tahu sendiri ODGJ itu kalau sudah berjalan sampai ke mana-mana, satu orang sudah dinyatakan sembuh satu lagi masih belum,” pungkasnya. (sum)