Kharismaonline.co id, Opini – TIGA wilayah dalam penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yaitu Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo dan Gresik, mulai Selasa lalu (28/4/2020), membuat masyarakat menjadi takut untuk keluar rumah yang di sebabkan adanya Covid-19.
Dan kesimpang siuran pun terjadi, karena merasa ketakutan dengan adanya wabah corona, sehingga ada yang tidak mau bekerja. Ini semua akibat informasi yang tidak jelas adanya. Hal itu berdampak pada masyarakat luas, khususnya bagi kalangan yang tidak mampu/miskin. Semakin bertambah menderita, karna adanya pembatasan apapun.
Rencana yang semula Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dari tanggal 28 April hingga 11 Mei 2020, kini diperpanjang hingga 25 Mei 2020 dan tidak tau pastinya, mau di perpanjang lagi atau tidak, itu semua adalah keputusan dari pemerintah.
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) itu tidak seperti berita-berita yang beredar selama ini. Terlebih lagi berita simpang siur itu mencuat namanya di media sosial. PSBB hanya membatasi gerak/aktivitas masyarakat.
Yang melakukan aktivitas bekerja, silakan bekerja seperti biasa, yang berjualan silakan berjualan seperti biasa. Cuma dibatasi dengan tidak memakai tempat duduk atau membeli makanan dengan cara di bungkus bawa pulang. Dan wajib memakai masker.
Begitu juga halnya dengan mengendarai sepeda dan mobil. Sepeda motor hanya dengan satu orang, wajib pakai masker dan mobil pribadi cukup hanya dua orang dan pakai masker. Bila tempat duduknya ada tiga set, berarti bisa ditumpangi tiga orang. Intinya, selama kita mengikuti himbauan/peraturan pemerintah yang bertujuan menekan angka penyebaran Covid-19, selama itu pula PSBB tidak ada masalah.
Yang bermasalah itu, manakala kita tidak mau mengikuti himbauan dari pemerintah. Semoga masyarakat bahu membahu mengatasi Covid-19 yang sudah menelan banyak korban jiwa. Dan mari kita sama-sama atasi wabah Covid-19 itu biar tidak berkepanjangan.
Penulis : Sumartono