Bandung, Kharismaonline.co.id – Ada suatu filosofi dasar dalam memandang suatu penyakit, bahwa “Setiap Penyakit Pasti Ada Obatnya”. Begitu dengan covid 19 yang telah menjadi pandemi saat ini, merupakan sebuah penyakit yang disebabkan oleh virus Corona. Pertanyaannya ada obat dari penyakit tersebut ? Secara medis tentu hal ini menjadi tantangan tersendiri untuk menemukan obat untuk menyembuhkan ataupun vaksin untuk pencegahannya. Inipun yang menjadi pekerjaan besar bagi para farmakolog untuk sesegera mungkin menemukan obat yang efektif mengobati Covid 19. Jangan sampai jumlah korban terus bertambah banyak karena obatnya masih belum ditemukan.
Pada kesempatan ini, media berbincang-bincang dengan Ketua Dewan Penasihat Ikatan Spiritualis Profesional Indonesia (ISPI) Dede Farhan Aulawi di Bandung, Jum’at ( 17/4) melalui sambungan seluler. Menurut Dede kunci menghadapi sebuah penyakit melalui ikhtiar lahir dan ikhtiar bathin, lalu sabar dan tawakal. Ikhtiar lahir dilakukan dengan membiasakan pola hidup sehat dan mengikuti setiap petunjuk dokter. Ikhtiar bathin dilakukan dengan berbagai ibadah, do’a, dan dzikir. Atau bisa juga berobat alternatif lainnya, baik merujuk pada berbagai khasiat aneka herbal, atau memohon dido’akan oleh orang tua atau orang-orang sholih lainnya. Ujar Dede.
Selanjutnya Dede juga menjelaskan bahwa salah satu praktek pengobatan alternatif yang sering ditemui adalah meminum air yang sudah di-ruqyah. Namun harus hati-hati agar terhindar dari kemungkinan praktek-praktek ruqyah yang tidak sesuai dengan sunnah Nabi, dan bahkan mungkin terdapat unsur penyerupaan (tasyabbuh) dengan dunia klenik atau perdukunan.
Diriwayatkan dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menemui Tsabit bin Qais ketika sedang sakit. Kemudian beliau berdoa :
اكْشِفِ الْبَأْسَ رَبَّ النَّاسِ عَنْ ثَابِتِ بْنِ قَيْسِ بْنِ شَمَّاسٍ
“Iksyifil ba’sa Rabban naas ‘an Tsabit bin Qais bin Syammas.”
(Hilangkanlah penyakit dari Tsabit bin Qais bin Syammas, wahai Rabb seluruh manusia)
Adanya manfaat dari air yang sudah dibacakan ruqyah kepada orang sakit adalah sesuatu yang telah diketahui, pengaruhnya pun bisa dilihat, karena air memiliki karakteristik tersendiri. Seorang ahli dari Jepang yang bernama Masaro Emoto pernah melakukan penelitian tentang susunan molekul air yang dikata-katain hal yang buruk dan yang baik. Ternyata yang dikata-katain dengan hal yang baik, susunan molekulnya sangat indah.
Jika digabungkan dengan ruqyah, maka terkumpullah dua sebab sekaligus, yaitu sebab konkret dan sebab abstrak. Oleh karenanya
Ikhtiar batin dengan meminum air Ruqyah menjadi penting. Menggunakan air ruqyah untuk mandi pun diperbolehkan, yaitu bagi orang yang terkena sihir atau terkena gangguan lainnya.
Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam jika merasakan sakit beliau meniupkan bacaan surat Al Ikhlas dan Mu’awwidzatain (Al Falaq dan An Naas) pada tangan beliau sebanyak 3 kali. Lalu mengusapkan kedua tangannya pada bagian tubuh yang mampu diusap sebelum tidur. Dimulai dari kepala, wajah, lalu ke dada. Sebagaimana hal ini dikabarkan oleh ‘Aisyah radhiallahu’anha dalam hadits yang shahih.
Selain itu, Jibril pernah meruqyah beliau Shallallahu’alaihi Wasallam ketika beliau sakit, dengan menggunakan air yang dibacakan :
بسم الله أرقيك، من كل شيء يؤذيك، من شر كل نفس أو عين حاسد الله يشفيك، بسم الله أرقيك
/bismillaah urqiika min kulli syai’in yu’dziika wa min syarri kulli nafsin aw ‘ainin hasidin allaahu yasyfiika bismillaahi urqiika/
“Dengan nama Allah aku meruqyahmu, dari segala sesuatu yang mengganggumu, dan dari keburukan penyakit ‘ain yang timbul dari pandangan mata orang yang dengki, semoga Allah menyembuhkanmu, Dengan nama Allah aku meruqyahmu”
Lakukan sebanyak 3 kali. Ini adalah metode ruqyah yang disyariatkan dan ada manfaatnya.
Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam juga sering mendoakan orang yang sakit dengan do’a :
اللهم رب الناس، أذهب البأس، واشف أنت الشافي، لا شفاء إلا شفاؤك، شفاء لا يغادر سقماً
/Allaahumma rabbannaas adz-hibil ba’sa wasyfi antasy syaafii laa syifaa-a illa syifaauka syifaa-an laa yughaadiru saqamaa/
“Ya Allah, Rabb bagi manusia. Hilangkanlah penyakit ini dan sembuhkanlah. Engkaulah yang Maha menyembuhkan, tidak ada kesembuhan melainkan hanya dari-Mu. Berikanlah kesembuhan yang tidak meninggalkan sisa sedikit pun ”.
” Dengan demikian, meminum air Ruqyah selama dilakukan dengan cara yang benar, dan tidak ada unsur penyimpangan dari agama, maka tentu sangat dianjurkan “, jelas Dede menutup pembicaraan. ( yud – FPRN )