Surabaya, Kharismaonline.co.id – pembagian masker, hand sanitizer dan vitamin yang diberikan oleh Disperindag Jatim kepada pedagang pasar yang ada di Keputran Surabaya.
Mbah jumilah salah satu pedagang pssar keputran baru pertama kali ini mendapatkan bantuan berupa masker.
“Ini yang kami tunggu-tunggu, sebab baru kali ini ada pembagian masker dan hand sanitizer di Pasar Keputran”, ucap Jumilah saat di temui di lokasi. Jumat (17/4/2020).
Ia juga mengatakan kalo baru kali pertama pssar tersebut mendapatkan bantuan yang berupa masker. Karna selama ini kawasan pasar tersebut hanya dilakukan penyemprotan disinfektan, dan sebahai bentuk pencegahan.
“Kalau disemprot disinfektan sudah rutin, tapi kalau pembagian masker baru kali ini saya dapat”, ujarnya.
Pedagang lainya, seperti pedagang sayur juga menyebutkan bahwa dirinya senang karna adanya bantuan tersebut. Ia adalah yanto.
“Ya seharusnya harus begini, kita orang di pasar, lebih diperhatikan. Tadi juga diberi edukasi karena wabah Corona ini. Sejak wabah ini, omzet turun 50 persen”, katanya.q
Kadisperindag Jatim Drajat Irawan mengatakan pihaknya mendapat instruksi dari Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa untuk implementasi protokol kesehatan antisipasi Covid-19 di pasar-pasar rakyat termasuk Pasar Tradisional Keputran Surabaya.
“Pertama, yang dilihat adalah apakah pedagangnya sudah pakai masker. Yang kedua, apakah pembelinya juga pakai masker, dan yang ketiga, apakah ada di dalam pasar ini terutama di pintu-pintu masuk ini disediakan tempat cuci tangan”, ucap Drajat.
Drajat menjelaskan hal yang tak kalah penting ialah ketersediaan pos kesehatan untuk antisipasi kalau ada pedagang atau pembeli yang sakit, serta penyemprotan disinfektan minimal dua kali dalam seminggu.
“Ternyata fakta di lapangan, belum banyak yang pakai masker sehingga Ibu Gubernur sengaja ingin memberikan masker kepada pedagang dan pembeli di Pasar Keputran dengan harapan semoga mereka dengan menggunakan alat ini bisa mencegah penularan virus Corona karena memang virus ini di antara penyebarannya ketika kemudian social distancingnya kurang dari 1 meter”, jelasnya.
Ia berharap adanya pasar tradisional online di Keputran. Apalagi di Surabaya sudah ada beberapa pasar yang menjual barang dagangan secara online.
“Para pedagang ini menyetorkan data-datanya kemudian kita bantu lewat online pemasarannya. Makin banyak online sistem yang dibuat ini akan semakin bagus. Sebab selama ini baru ada 1.370 pedagang yang mendaftarkan komoditinya lewat pasar pasar online itu bisa lihat WA grup dan lainnya, sehingga masih banyak yang belum diakomodir”,tandasnya.(Sum/Tim)