Surabaya, Kharismaonline.co.id – Universitas Airlangga kembali meluluskan putra putri terbaiknya yang siap
mengabdikan diri di masyarakat. Bertempat di Aula Fakultas Kedokteran (FK) UNAIR, sebanyak 83
mahasiswa Spesialis-I dan 9 mahasiswa Spesialis-II angkatan ke-132, dilantik menjadi dokter spesialis
pada Rabu (11/3/20).
Pelantikan dokter spesialis tersebut dihadiri oleh Wakil Rektor II UNAIR Dr. Muhammad Madyan,
S.E., M.Si., M.Fin., Direktur Rumah Sakit UNAIR Prof. Dr. dr. Nasronudin, Sp.PD-KPTI., Dekan FK Prof.
Dr. dr. Soetojo, Sp.U., beserta jajaran pimpinan fakultas serta departemen, dan Direktur Utama
RSUD Dr. Soetomo Dr. dr. Joni Wahyuhadi, Sp.BS., dan beberapa undangan.
Hingga saat ini UNAIR tercatat telah berkontribusi meluluskan sebanyak 4.009 dokter spesialis yang
telah terjun langsung di masyarakat. Program studi (prodi) Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
serta Patologi Klinik merupakan prodi penyumbang mahasiswa terbanyak yang dilantik. Tercatat, ada 11 mahasiswa dari masing-masing prodi tersebut. Disusul dengan prodi Ilmu Penyakit Dalam
sebanyak 9 mahasiswa.
Dalam prosesi pelantikan itu, para lulusan baru mendapatkan berbagai wejangan yang disampaikan
oleh jajaran pejabat yang hadir. Mewakili Rektor UNAIR, Madyan berpesan bahwa ketimpangan
distribusi dokter spesialis di Indonesia sangat tinggi, dan seharusnya para lulusan dapat
mengoptimalkan potensi untuk tanpa henti melayani masyarakat. “Pertahankan citra baik dokter dan jangan tergoda duniawi. Kemudian kalian juga harus tanpa henti
untuk melayani masyarakat,” ungkapnya.
Tiga hal yang harus diperhatikan para lulusan tak luput disampaikan oleh Madyan. Pertama, pesan
untuk mengabdi di tengah masyarakat dengan percaya diri. Karena di bidang kedokteran dalam
kancah dunia, UNAIR telah masuk dalam peringkat 551-600 QS World University. Kedua, pesan untuk membantu pemerintah mengatasi pemerataan distribusi dokter spesialis. Dan
terakhir, pesan untuk terus bersemangat untuk menjadi pembelajar seumur hidup.
Sementara itu, Prof. Soetojo dalam sambutannya mengatakan bahwa dokter spesialis yang baru saja
dilantik diharapkan siap membantu di daerah-daerah yang masih membutuhkan dokter spesialis
dengan. Terutama pada daerah yang kurang tersentuh, seperti Sulawesi, Maluku, dan Kalimantan. “Kiprah untuk mengabdi masih memiliki banyak kesempatan, oleh karena itu jangan disia-siakan,”
tuturnya.
Tidak hanya itu, dr. Joni juga sempat menegaskan bahwa para lulusan penting untuk menerapkan
patient center care (pelayanan berfokus pada pasien, Red) pada saat memberikan pelayanan. Yakni
pasien sekarang berperan sebagai subjek bukan objek. “Dengan komunikasi, landasan ilmiah, dan skill yang bagus, maka si pasien akan percaya. Dan Anda
akan bisa menghadapi semua tantangan yang luar biasa nantinya,” jelasnya. ( yud – Humas UNEIR )