Berau,Kharismaonline.co.id – Ratusan warga yang mengklaim dari masyarakat kampung nelayan sekisar kampung muara berau mengeluhkan belum adanya perhatian perusahaan penambangan batu bara PT.Berau Coal terhadap kegiatan bongkar muat dimuara pantai berau yang diduga berdampak terhadap kurangnya pendapatan warga nelayan muara.pantai Berau.
– Aktivitas bongkar muat batu bara dari kapal ponton ke kapal tanker di perairan muara berau yang dipertentangkan warga nelayan tradisional yang berada , ternyata sudah berlangsung bertahun-tahun dan belum ada kontstribusi perhatian perusahaan terhadap kesejahteraan masyarakat kampung sekitar muara berau.
Perusahaan batu bara yang melakukan kegiatan bongkar muat di muara pantai itu adalah PT Berau Coal. Semua ini terungkap saat dalam acara temu silaturahmi para warga masyarakat muara pantai berau di kediaman GOFRI CHAIR,SH pemerhati lingkungan yang juga ketua Federasi Pertambangan dan Energi KSBSI Kabupaten Berau .
Saat pertemuan tersebut belum dihadiri pihak PT Berau Coal , ujar Abdillah perwakilan warga nelayan muara Berau.
Herman wakil ketua KAPAK Berau menjelaskan, aktivitas bongkar muat batu bara di perairan muara pantai Berau belum mengacu pada aturan yang berlaku dan sesuai dengan rekomendasi dari lalu-lintas Kementerian Perhubungan Republik Indonesia hal ini sangat disayangkan.
Payung hukum pelayaran yang dimaksud ialah Keputusan Menteri Perhubungan Nomor .002 – 0115 mengenai Batas-batas Daerah Lingkungan Kerja dan Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan Tanjung redeb berau.
Secara `garis besar’ perusahaan PT Berau Coal ini merupakan perusahaan pemegang ijin kuasa pertambangan yang akan berahir 2025 ini yang sampai saat.ini blm memperlihatkan perhatiannya terhadap warga kampung.nelayan.muara pantai Berau , Kalimantan Timur.
Belakangan ini, PT Berau Coal yang beroperasi di wilayah laut muara Berau telah mendapat masukan dan kritikan tajam dari kalangan nelayan.
Pihak perusahaan PT.Berau Coal ( Arief sebagai publick relation ) yang dihubungi via selular mendapat sorotan dari nelayan muara berau dan akan menampung semua saran dan kritikan dari para nelayan. “Kegiatan kami dapat sorotan dari nelayan terutama dugaan pencemaran bongkar must batu bara. (jay)